oleh : Happy Nur Afni XI2
Setiap yang hidup, pasti akan mati. Begitu juga manusia, manusia hidup dengan dibatasi umur. Semakin tua umurnya, maka akan semakin dekat seseorang dengan kematian. Kematian, suatu kata yang membuat kita takut bila mendengarnya. Manusia diberi umur pada dasarnya hanyalah untuk beribadah dan menyembah-Nya. Maka, tatkala kita bertambah umur, bertambah tua, maka seharusnya kita bersedih karena kita tahu bahwa kita semakin mendekati dengan kematian. Boleh saja merayakan ulang tahun tapi, disamping itu kita juga jangan melupakan adanya kematian yang semakin mendekat.
“Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”(An-Nahl : 70)
Berdasarkan firman Allah diatas, maka kita sebagai manusia harus sadar betapa perlunya kita selalu mengingat akan mati. Kita hidup di dunia tidak lain hanyalah sebatas orang yang sedang mampir di suatu gubuk untuk meminta minum dalam perjalanannya. Maka hanya sesungguhnya kita hidup di dunia ini tidaklah abadi. Seperti orang yang mampir tadi, jika urusannya sudah selesai, maka ia akan kembali. Setelah segala urusan kita di dunia telah terjalani, maka kita sebagai makhluk ciptaan-Nya juga akan kembali pada-Nya. Namun setiap manusia mempunyai batas kehidupan masing-masing. Dan semua itu tiada yang tahu kecuali Allah SWT.
Kematian itu datangnya tanpa diketahui. Kadang orang yang sangat sehat pun bias saja tiba-tiba mati. Kematian datangnya tanpa di duga. Pernah ada cerita suatu sore si A sedang bercakap-cakap dengan si B. si A terlihat sangat sehat dan ceria. Diwajahnya bahkan tak terlihat adanya kesedihan, rasa sakit, atau tanda-tanda bahwa ia akan mati. Maka keduanya berpisah. Esok harinya terdengar kabar bahwa si A sudah meninggal. Masya Allah Maha besar Allah. Begitu Maha kuasa Allah kepada makhluk-Nya.siapa kira pada malam hari tiba-tiba si A mengalami kecelakaan dan meninggal seketika. Padahal si A belum sempat meminta maaf kepada sanak saudara. Bahkan kepada keluarganya sendiri. Sungguh kasihan sekali si A. Maka kita manusia yamg masih diberi kesempatan untuk terus bernafas dan merasakan kenikmatan dunia ini, sepantasnya terus bersyukur kepada-Nya dan tidak melupakan-Nya. Jalanilah segala perintah dan jauhi segala larangan-Nya.
Happy NUr XI2
setiap yang bernyawa pasti akan merasakan KEMATIAN....
BalasHapusSoffuuuuuuuuuuuuuuun...........
BalasHapusGw setuju ma lw....
He he he...... ^_^
Beramallah untuk duniamu
BalasHapusseakan engkau hidup selamanya
Beramallah untuk akhiratmu
seakan engkau meninggal esok
Jadi mengingat kematian perlu
supaya ingat pada-Nya selalu
manusia memang seringkali lalai dalam mengingat kematian. setelah membaca renungan ini, kita jadi diingatkan agar tidak melupakan kematian.
BalasHapusmakasih happy..
kematian memang datang secara tiba-tiba, bahkan tanpa kita sadari. oleh karena itu, kita harus mempersiapkan bekal amal sebelum tibanya kematian itu
Novi Andini
terkadng manusia terlalu terhanyut dalam kehidupan dunia,.
BalasHapusmereka lupa akan adanya kehidupan setelah kematian dan manusia tak kan pernah tahu ada apa di kehidupan kelak tersebut,.
ingatlah bahwasanya kematian akan menjemput setiap manusia pada kehidupannya di dunia,maka manusia akan senantiasa mengisi setiap harinya dengan ibadahnya.....
..adji..
mengingat kematian itu pnting.. dengan bgitu kita akan selalu mnjalani kehidupan dengan penuh ke-hati-hatian. tapi takut pada kematian itu tidak boleh. karena setiap kita kan habis wktu di dunia ini. sudah hakikat kita sebagai manusia, sebagai makhluk cipataan Tuhan yang tidak kekal, karena kekal hnyalah milik Allah..
BalasHapuspernahkah kita berfikir apa yg terjadi setelah kematian?
setelah hari kiamat?
dimana kehidupan yang kekal itu di alam akhirat.
dimanakah ujung dari kekekalan akhirat itu?? mungkin tak akan masalah kalau kita di akhirat ditempatkan di surga,, sepanjang masa itu (yg tidak kita ketahui ujungnya) kita hidup enak di surga.. penuh nikmat.
tapi coba saja byangkan kalau kita harus mnjalani kekekalan itu dalam neraka jahannam!! penderitaan seperti apakah yg akan terus kita jalani selama masaa itu??
bisakah kita membayangkannya???
Memang sudah selayaknya kita sebagai hambanya harus mengingat akan kematian, karena seperti yang kita ketahui bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini selai Sang Pencipta alam semesta Allah SWT.
BalasHapusDalam hidup kita ini, sesungguhnya ada dua perkara yang kita lakukan yaitu Kebaikan atau kemaksiatan. Kita lah yang akan memilih mana yang akan kita lakukan. Jika kita melakukan kebaikan maka kebahagiaanlah yang akan kita dapatkan, sebaliknya jika kita melakukan kemaksiatan maka penderitaanlah yang kita rasakan. Mengingat kematian senantiasa akan membuat kita selalu berbuat kebaikan. Karena jika kita mengingat kematian kita pun akan terpikir akan kehidupan kita setelah kematian tersebut.Tentunya kita semua ingin kekal di Surga bukan????
She_1mi
ingat..ingat kehidupan didunia ini tidak ada yang abadi .,,
BalasHapusoleh karena itu perbanyaklah berbuat kebajikan
zulham
jangan lupa pada kematian ya?
BalasHapusdzikrulmaut. begitu?
pernah saya merasa perkataan 'jangan lupa pada kematian' itu naif juga ya. bukannya saya setuju dengan pemikiran ektremisme atau sejenisnya tapi coba saja kawan perhatikan. atau yah bacalah komen2 untuk artikel ini. semua berbicara tentang dzikrulmaut; agar kita tidak lupa pada kematian; agar kita selalu berbuat kebaikan; agar kita selalu ingat kepadaNya. hanya saja, siapa sih yang selalu mengingat kematian. oh baik, mungkin pertanyaan ini terlalu ekstrem.
agaknya terkesan klise. atau tidak?
pemikiran dan sudut pandang orang terhadap kematian memang bisa beragam. tapi dari yang saya tangkap, rasanya semua orang setuju bahwa kematian adalah saat di mana manusia meninggalkan dunia.
tapi benarlah apa yang dikatakan kawan semua masalah kematian dan bagaimana agar kita tidak lupa pada kematian, dan sebagainya dan sebagainya.
mungkin untuk urusan apakah kita selalu dzikrulmaut, lebih baik biar diri kita masing-masing yang menilai. toh siapa yang tahu pikiran dalam diri kita selain diri kita sendiri dan Allah?
wallahu'alam bishawab
Salam!
bener juga ya,
BalasHapusgw kadang2 juga suka lupa ama yang namanya akhirat.....
yang w inget cuman dunia, dunia, dunia doank.....
parahnya wa srg putus asa kalo wa g dapetin apa yang mw di dunia......
thx ya dah ngingetin......
Garda Yulada Asyuhur XINS3
susah untuk menyatakan dlam hati masing", kita ini takut atau bagaimana dalam menghadapi kematian..
BalasHapusmungkin saja ada yang takut memikirkan kematian, namun tetap saja berlaku maksiat di dunia.
bagaimana seharusnya kita bersikap dalam menghadapi kematian??
DaginkAyam-XIIPA1
Padahal sudah sering sekali kita dengar dan pastinya sangat kita ketahui, bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. seperti yang Happy bilang tadi bahwa kita di dunia ini hanya mampir, jika urusan kita di dunia sudah selesai, kita pun akan kembali kepada Sang Maha Kaya. Rahma jadi ingat sama sebuah lagu "jika surga dan neraka tak pernah ada masihkah kau tunduk kepapadaNya" kau yang dimaksud di lagu ini adalah para manusia. iya, jika tidak ada surga dan neraka, apakah kita akan tetap taat kepadaNya? kita melakukan amal sholeh, mungkin semata-mata hanya mengharap surganya Allah, bukan mengharap Ridha Allah. Teman-teman, marilah sekarang kita sama-sama meluruskan niat. Ingat! hidup hanya sekali.Sekarang pun Rahma sedang
BalasHapusmencoba. Happy juga ya tetap jihad di jalan Allah, jangan putus asa. Makasih atas ilmunya. Semoga berhasil! :)
kematian itu selalu menjadi topik yang layak untuk diperbincangkan namun juga tabu karena kemisteriusannya. Siapa yang tau kapan malaikat maut akan menjemput? bukankah kematian selalu membayangi kita setiap saat?
BalasHapusterkadag kita suka lupa yang namanya kematian. saking asyiknya sama urusan didunia. padahal kematian itu merupakan batas antara kehidupan sementara dengan kehidupan abadi seorang manusia.
kematian itu bisa menjadi malapetaka bagi seorang manusia, tapi bisa juga menjadi suatu kebahagiaan bagi seseorang. sebagai malapetaka ketika seorang manusia hidup didunia tanpa memikirkan Rabbnya. dia sibuk dengan urusan dunia yang tanpa dia sadari dapat menjerumuskannya kedalam neraka dan yang harus dipanggulnya selama dalam neraka. sebagai kebahagiaan ketika seseorang selalu teringat kepada Rabbnya. setiap hari tidak pernah hilang dari ingatanya Penciptanya. orang yang menjadikan Rabbnya sebagai Kekasih tertingginya. yang selalu merindukan pertemuan dengan-Nya(semoga kita semua termasuk umat yang ini,,amin).
Tapi sebenarnya dari ibadah2 yang kita lakukan, apa yang selama ini kita harapkan??
surga atau Ridha Allah ??
hepi, hepi...
BalasHapuswalaupun lo hepi tapi tetep inget kematian ya pi! salut.
oia pi pernah denger pepatah gini nggak->
"masa lalu adalah hal yang paling jauh darimu , sedangkan kematian adalah hal yang paling dekat denganmu, bahkan lebih dekat dibandingkan dengan urat nadimu...."
tuh kan dari situ aja kita tahu kalau kematian itu mau nggak mau akan terus jadi bayang-bayang kita selama kita sedang menunaikan tugas di dunia.... menjadi pertanda batas kita untuk ber-amar ma'ruf nahi munkar-
kalau udah datang kematian, wah, berarti selesai sudah tugas kita di bumi ini...
tapi satu masalah, siapkah kita menghadapi hari batas itu??
bahkan nggak sedikit yang tahu konsep ini: "orang baik masuk surga, orang jahat masuk neraka", tapi kenapa masih banyak yang berbuat 'nggak penting' yaa?? gw sendiri aja ngerasa jadi salah satu dari orang 'nggak penting' itu!!
nah, pi... semua sumbernya itu ada di hati kita sendiri, lebih cinta manakah kita? dunia atau akhirat?
kebanyakan orang yang beribadah itu hanya untuk kpentingan dunia saja (tanpa ia sadari), kayak->
*sholat duha yang rajin buat hadapin ulangan, klo nggak ulangan nggak sholat duha....
*sholat malam biar dilancarin pekerjaannya, klo nggak ada kerjaan nggak sholat malam...
*hafalin al-qur'an buat dapet nilai bagus di raport, klo nggak disuruh ngafalin ya nggak ngafalin...
dan masih banyak lagi pi! dan kita juga terkadang kayak gitu.... itulah, pi manusia... yang penting mulai dari sekarang kita harus meletakkan konsep yang benar:
"beribadah untuk Allah, bukan untuk kebahagiaan di dunia..."!!
kematian*pasti terjadi*
BalasHapushendaknya kita menjadikan moment ulang tahun
sebagai moment pendewasaan
sekaligus sarana remedial
banyak orang lupa akan kematian
contohnya saja (saya mengutip dari salah satu iklan di televisi);
"mumpung kita masih muda, santai aja!"
saya hanya ingin sedikit mengoreksi,
generasi muda boleh saja bersantai(itu memang sudah tabiat anak muda), tapi juga harus diimbangi dengan mengingat Allah.
mengingat ajal yang tidak ada yang tahu kapan datangnya kecuali Allah.
ingatlah, ajal tidak hanya menghampiri kakek atau nenek kita. tapi, ajal juga dapat menghampiri kita ketika kita tak menyadarinya.
mati itu rahasia Allah...
BalasHapustapi...
rahasia itu bisa menjadi mutiara jika kita memaknai hidup dengan sebaik-baiknya....