oleh : Kak Muzdalifah Klinik
Suatu Jum'at siang yang panas,sayup-sayup terdengar khutbah jum'at dari masjid. Berikut saya kutip dan tambah sebagian untuk kita renungi....
Sahabat...
Suatu saat Aisyah ra., sempat cemburu kepada Allah, sebab Rasulullah yang kebanyakan siangnya dihabiskan untuk mengurusi umat, malamnya masih berbagi dengan Allah. Rasululullah bersujud, qiyamullail setiap malam hingga kaki Beliau bengkak-bengkak. Maka Aisyahpun bertanya mengapa suaminya mengapa masih melakukan itu semua, padahal Allah sudah mengampuni dosa beliau yang telah lalu dan masa dating. Rasulullah menjawab “afalaa an akuuna abdan syakuuran ?” tidak pantaskah aku menjadi hamba yang bersyukur ?
Rasulullah yang ma’sum, terjamin dunia dan akhiratnya masih melakukan banyak hal sebagai tanda kesyukuran dan penghambaannya, bagaimana kita yang setiap saat, setiap waktu bergelimang dosa. Padahal begitu banyak nikmat yang dilimpahkan kepada kita.
Mari kita renungi. Setiap hari kita bernafas menghirup udara secara bebas. Udara yang kita hidup untuk bernafas bukan terjadi secara kebetulan, tetapi kehendak dan kesengajaan Allah. Menurut ilmu pengetahuan, dalam udara atau hawa terdapat banyak zat atau gas. Anak sekolah biasanya menyebut oksigen, nitrogen, hydrogen, argon, karbon dan sebagainya. Jadi, sebenarnya tidak ada pabrik gas, sebab semua gas sudah disediakan oleh Allah. Manusia hanya memilah-milah jenis gas tersebut, ada yang dipakai memasak di dapur, gas untuk membantu pernafasan, gas untuk pemadam kebakaran, gas yang dipakai dalam kedokteran bahkan ada yang dipakai untuk menghukum tahanan mati.
Allah mengatur 18 – 20 % dari udara sekitar kita berupa oksigen. Komposisi ini sangat ideal untuk menunjang kehidupan manusia, sehingga kita bisa bernafas dan hidup. Kelebihan atau kurang sedikit saja dari angka itu, merupakan bencana bagi manusia dan kehidupan.
Setiap tarikan nafas kita mengambil kurang lebih 1/3 liter oksigen murni. Setiap manusia dewasa yang normal menarik nafas sekitar 20 kali dalam semenit. Artinya dalam semenit kita membutuhkan 8 liter oksigen murni. Jadi kita membutuhkan 11.520 liter oksigen murni dalam sehari.
Sahabat….
Kalau kita hitung dengan perhitungan manusia seperti kita. Kira-kira, harga oksigen murni sekarang Rp 7.000 rupiah per liter. Maka dalam sehari kita harus membayar 11.520 kali Rp 7.000 setara dengan Rp 80.640.000. Sebulan kita harus mengeluarkan Rp 2.419.200.000 (dua milyar empatratus Sembilan belas juta dua ratus ribu rupiah).
Kita harus membayar lebih dari 200 milyar rupiah untuk oksigen yang kita hirup selama setahun. Bayangkan kalau umur kita 20, 30, 40 atau lebih, berapa rupiah harus kita keluarkan. Untungnya Allah bukan pedagang tetapi Zat yang Mahakasih, Mahasayang, Maha Pemberi. Semua disediakan oleh Allah di muka bumi ini secara gratis tis, tanpa membayar serupiahpun.
Sahabat ….
Mungkin kita berkata “ah itu kan kalau kita menghitung pakai akal kita, toh semua telah ada di bumi ini”. Justru karena itulah Allah sudah memberi peringatan dalam al-Qur’an, wain ta’uddu ni’matallahi laa tuhsuuha… dan mengulangnya berpuluh kali dalam surat ar-Rahman Fabi ayyi ala’I rabbikuma tukadziban. Oksigen hanya sebagian kecil nikmat Allah, masih banyak nikmat-nikmat yang lain yang tak kalah mencengangkan.
Begitulah, karena kita sering lupa berterima kasih kepada Allah. Lupa bersyukur kepadaNya, semua kita anggap kejadian biasa, kita lupa bahwa segala kejadian adalah kehendak Allah.
Sahabat….
Do’akan aku dan kita semoga termasuk ahli syukur dan mudah berterimakasih…
cie, cie..
BalasHapuspunya bu muzda..
betapa manusia adalah makhluk yang jarang sekali mensyukuri apa yang telah diberikanNya..
BalasHapusya Allah, jadi ngeh lagi nih tentang 'apa dan untuk apa' kita ada di dunia ini..
gimana ya kalo kita kelak di suruh membayar oksigen yang telah kita hirup selama kita hidup di bumiNya ini?
oyiie
Fa bi ayyi alaaa i Rabbikumaa tkadz dzibaan
BalasHapusManusia..... manusia memang makhluk yang lemah
Malah disuruh jadi khalifah
Apa apa udah dikasih
tetapi susah ngomong makasih
dasar apa maunya sih
Nanti kalo Allah risih
bagaimanaaa ?
gw stuju deeh..................
BalasHapusehmm,,, iya yach!!!
BalasHapusklo dipikir2 mahal jga klo qta disuruh bayar stiap nafas yg dah qta hirup dri kecil sampe m'jelang ajal...
-nina_yg_slalu_kerend-
--2ipa2_XCL--
Subhanallah...
BalasHapustak bisa kita menghitung nikmat Allah yang telah diberikan,
tapi mengapa kita tak kunjung sadar dan bersyukur?
bener juga ye...
BalasHapusmahal bener harganya.. palagi sekarang lagi krisis pasti tambah mahal lagi tu harga oksigen murni..
parah banget manusia, korupsi banget, orang dikasih ma Allah gratis eh, malah dijual 7000 per tabung..
emang manusia gak tau diuntung..
yaudalah, mumpung Allah belum jual tu yang namanya oksigen, mendingan kita manfaatin aja oksigen gratis ini..
kan manfaat oksigen butat oksidasi, terus oksidasi buat memanen energi..
gimana kalo energi yang kita dapat oksigen gratis ini kita bikin jadi lebih berharga..
yaitu dengan menggunakan energi ini untuk selalu mengingat Allah..
yoi abis kan ?!
orang Allah juga udah pernah bilang
" tidak Aku ciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku.."
makanya muali sekarang kita pake oksigen gratis ini buat ngasilin energi yang bisa kita "jual" nanti ke Allah pas di akhirat, dengan harga pahala..
by :
2200012
xclboyz
trisomi 21
marilah kita mensyukuri nikmatnya...
BalasHapusthoriq UNYU