Oleh : Kak Muzdalifah Klinik
Suatu sore, saya sempat diskusi sama ustadz. Hasilnya saya renungkan sambil buka-buka buku kuliah dulu. Ini sebagian saya posting untuk renungan kita. Sering-seringlah berdiri di depan cermin. Pandangi satu per satu kesempurnaan tubuh kita, niscaya tidak satupun kecacatan yang diberikan sang Pencipta kepada kita, asal kita lihat dari kaca mata iman dan husnu ad-dzan kepadaNya..
Sahabat….
Dalam tubuh kita terdapat sebuah organ yang kita sebut jantung. Organ ini karunia Allah yang sangat besar. Mari kita renungkan. jantung beratnya hanya 300 gram, atau kurang dari sepertiga kilogram, atau sekepal tangan orang dewasa.
Jantung berdetak rata-rata 70 kali semenit. Kalau umur kita 70 tahun maka jantung kita berdetak sebanyak 2 milyar lima ratus juta lebih. Setiap detak, jantung kita memompa darah sekitar 59 cm kubik atau kalau umur kita 70 tahun maka jantung kita memompa darah setara dengan 19.000 truk tanki. Jantung yang kecil itu memompa darah melalui saluran darah berupa pipa-pipa kecil ke seluruh tubuh sepanjang 100.000 km, atau kalau direntang akan memanjang hingga dua setengah kali mengelilingi bumi. Artinya selama hidup kita jantung telah bekerja setara dengan mengangkat beban seberat 1,5 ton setinggi 1 kilometer.
Bukankah ini karunia yang luar biasa. Jantung tidak pernah istirahat selama hidup kita. Bisa saja kita tahan tidak makan 7 hari, tapi jangan coba tidak minum tiga hari, boleh jadi kita tidak minum 3 hari tapi jangan coba tidak bernafas 5 menit, boleh jadi kita bisa bertahan tidak bernafas 5 menit tapi jika jantung kita tidak berdetak selama 5 menit, maka tidak ada suplai darah ke otak, terus meninggal.
Sahabat….
Kita tidak mampu membuat satu pun jantung berdegup, tapi Allah mendegupkan yang membuat detak 100.000 kali dalam sehari. Pertanyaannya, berapa kali kita ingat Allah dan berterima kasih atas nikmatnya dalam sehari… Padahal yang saya contohkan barusan hanya satu nikmat Allah, masih sangat banyak nikmat lain yang diberikan kepada kita, yang tidak kalah luarbiasa.
Masihkah hati kita bergetar oleh pertanyaan retoris Allah dalam surat ar-Rahman, yang diulang berkali-kali oleh Allah “dan nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan..?”
Sahabat mari kita tutup cermin kita, dan ambil wudlu’ lalu bersimpuh di atas sajadah dan bisikkanlah “Wahai dzat yang Maha Pengampun, ampuni diriku atas kelalaian menjaga nikmatMu, wahai dzat yang menguasai setiap degup jantungku, bantulah aku untuk selalu menyukuri nikmatMu, berdzikir kepadaMu, dan beribadah dengan cara terbaik untukMu”
9 komentar:
Subhannallah....
Memang begitu banyak nikmat yang telah dikaruniakan-Nya
Tapi, untuk membalas satu nikmat saja
Kita masih sering malas untuk mengingat-Nya.
Ayo kawan, begitu besar nikmat-Nya
Masih ada nikmat bernafas, nikmat sehat, nikmat buang hajat, nikmat tidur, nikmat belajar, dan nikmat-nikmat lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Sudah seharusnya kita juga membalas sebaik-baiknya.
Astaghfirullah... 3X
Subhanallah... 33X
Alhamdulillah....33X
Allahuakbar... 33X
Lailahaillallah...33X
Aamin....
jantung organ seukuran telapak tangan
yang mempunyai begitu besar peranan
dalam menjalani kehidupan
dari lahir
sampai hembusnya nafas terakhir
Bila ia tak ada
Maka lalailah manusia
untuk memikirkan dan mensyukuri nikmatnya
yang tiada tara
Terima kasih Allahu rabbi
Memang benar sekali alangkah besarnya nikamat Allah,
tapi kebanyakan kita tidak mensyukurinya malah mengeluh dan mengeluh.
contoh lah jantung anda yang selalu bekerja dengan tekun.
iya kan!!
jantung merupakan sal;ah satu organ didalam tubuh manusia yang sangat bekerja keras. karena setiap detik dia mengedarkan darah keseluruh tubuh. diadalah ia berkeluh kesah. bayangkan kita sebagai manusia tiadalah bersyukur, baru sedikit saja disuruh berbuat amalan kita merasa berat.
maka dari itu janganlah kita selalu megeluh dalam menjalankan ibadah kepada Allah.
cobalah rasakan detak jantung kita apabila berhenti
maka...???
zulham
subhanallah..
Ya Allah.. engkau benar2 maha kuasa..
tak ada yang sanggup membuat alam ini begitu teratur kecuali engkau..
saya setuju banget, dengan artikel ini,
tapi yang lebih membuat saya terkagum-kagum adalah bahwa jantung juga mempunyai peredaran sendiri, apabila arteri koronaria itu terganggu maka fungsi jantung tersebut akan sangat terganggu. terus mekanisme yang ada di jantung itu sendiri, mulai dari impuls listrik yang akan selalu ada tanpa adanya rangsangan, sehingga menyebabkan otot jantung terus berkontraksi dan relaksasi, itu bener2 suatu mekanisme yang luar biasa, mana ada listrik mengalir tanpa adanya rangsangan terlebih dulu tapi Allah bisa menciptakan itu..
untuk siapa Allah menciptakan itu ??
hanya untuk kita,, manusia yang gak tau terima kasih, tapi walaupun begitu Allah tetap menciptakan arus listrik itu..
marilah kita mencoba mensyukuri nikma-Nya yang telah diberikan kepada kita..
kalau mau melihat mekanisme kerja jantung secara lebih detail, saya merekomendasikan untuk membaca buku fisiologi manusia karangan sherwood atau ganong,.
maka kalian akan melihat bagaimana Allah menciptakan jantung itu secara luar biasa..
2200012 ( trisomi )
wah....
2200012 kmu sungguh ilmiah menyikapi artikel ini...
waaah aku jadi ngefans nih ma kamu....
cp cih kamu...?
boleh kenalan ga?
aku jg sangat kagum dngn jantung. ko bisayah,alat sekecil itu mampu bekerja sehebat itu....
massya ALLAH......
wah..
hebat sekali kak muzda, benar-benar dapat membuat rahma merenungkan ini semua. setelah baca hikmah ini, rahma jadi benar-benar berpikir, "nikmat Tuhan yang mana lagi, yang rahma dustakan?
subhanallah, makasih ya kak. sekarang rahma jadi merasa benar-benar menjadi hamba yang sangat kurang bersyukur atas nikmatNya.
benar! itu baru jantung kita, bagaimana dengan organ tubuh kita yang lain? aduh.. kalo mau dibayangkan, kita tidak akan pernah bisa membayangkan seberapa banyak nikmat Allah yang sudah rahma terima.
sekali lagi, makasih banyak ya kak atas llmunya, :)
Subhanallah!!! hanya dengan satu karunia yang diberikan Allah saja, sudah sejuta perbandingan yang dapat disajikan. gimana kalo sgala ciptaan Allah berikut dengan alam semesta ini jika kita cari ibrahnya satu persatu. pasti kita kan tak sanggup lagi tuk berkata-kata.
saat bibir tak sanggup berkata, hati kita kan bicara. "betapa sombongnya aku jika tidak sgera bersyukur pada-Nya, Dzat sang pemberi hidup".karena itu, masih enggankah kita bersujud pada-Nya?
makasih kak muzda yang udah bikin artikel ini. Shingga, menyadarkan kita atas nikmat Allah yang hampir saja terlupakan.makasih buaaaanyak ya kak!!!*****
"hidup tanpa hati orang bisa saja melakukannya. Namun, tak kan ada satupun yang mampu hidup tanpa adanya si'jantung'ini".
(2100015)
Posting Komentar